Saat Teduh: Persiapan Menghadapi "Hari Ini"
1. Berdoa
Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa (Mazmur 5:2-3). Pada tulisan Vol 2 kita sudah membahas kalau doa itu sangat penting bagi kehidupan rohani kita bahkan seperti nafas kehidupan buat yang belum baca silahkan mampir dulu setelah ini karena aku ga akan banyak bahas tentang doa di tulisan ini. Bukan karena ga penting tentu saja, justru karena sangat krusial makanya aku udah bahas satu chapter khusus tentang doa. Ketika saat teduh, doa menjadi salah satu komponen utama. Aku pribadi biasanya mengawali dengan doa, sebelum baca firman doa dan menutup dengan doa.
2. Memuji dan Menyembah
Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu (Mazmur 5:4). Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau (Mazmur 5:8). Persembahan yang dimaksudkan ayat 4 adalah dalam bentuk pujian dan penyembahan sang pemazmur yang mana ditegaskan dalam 8. Pujian merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kita kalau hari ini sekali lagi kita diberikan satu hari yang baru, satu kesempatan yang baru setidak-tidaknya untuk nafas kehidupan dan karya keselamatan Kristus di kayu salib yang telah kita terima. Tapi aku yakin, setiap dari kita ketika datang ke Hadirat Allah pasti punya sesuatu spesial yang bisa disyukuri satu dengan yang lain berbeda-beda selain dua hal yang paling mendasar tadi. Dan anehnya justru ketika kita belajar menghitung dan mensyukuri apa yang telah kita terima, semakin tak terkira juga berkat yang datang pada kita. Seolah kita selalu dibuat berutang rasa syukur padahal kan emang iya. Sedangkan penyembahan itu lebih kepada pengungkapan rasa kagum dan pengagungan kita atas pribadi-Nya yang Maha Dahsyat, Maha Pencipta, Maha Kuasa dan Maha Segalanya.
3. Baca dan Merenungkan Firman Allah
Tuhan, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku (Mazmur 5:9). Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai (Mazmur 5:13). Jika saat kita berdoa, kita yang berbicara kepada Tuhan maka saat kita membaca Alkitab dan merenungkan Firman-Nya adalah saat dimana kita duduk diam mendengarkan Tuhan yang berbicara dan menuntun kita dalam kebenaran dan anugerah-Nya. Bisa dibilang ibaratkan menu makanan maka inilah dia hidangan utama yang kita tunggu-tunggu. Kalau bisa-no, usahain harus bisa minimal sehari baca seperikop deh kalau ga bisa satu pasal. Jangan main asal comot satu ayat aja ya. Biasakan baca alkitab secara utuh biar kamu ga miskonsepsi dan paham konteksnya ayat itu tuh gimana. Banyak banget fenomena hari-hari ini ayat alkitab di salah gunakan untuk gaya-gayaan atau mungkin buat gombalan semata. Which is ya gapapa sih tapi bukan itu esensi sesungguhnya kita baca Firman tapi untuk memperoleh peneguhan dan kebenaran bukan buat menyindir lewat status atau untuk mencari pembenaran. Bisa ga sih mulai sekarang dibiasain kalau mau cari Tuhan itu yaudah apa adanya aja. Yang tulus gitu. Percaya deh ketika kita masuk Hadirat Allah dengan hati yang tulus untuk mencari wajah-Nya, waktu yang kita gunakan untuk itu ga akan pernah sia-sia. Orang yang masuk ke hadirat Allah ga akan pernah keluar menjadi sama seperti ketika dia masuk. Hati orang itu pasti akan diubahkan. Rintangan mungkin masih tetap harus dijalani hari itu, tapi sikap hati kita bukan lagi takut dan kuatir melainkan yakin dan percaya bahwa Tuhan semesta alam yang pegang kendali hidupku.
Kalau selama eksistensi hidupmu belum pernah coba saat teduh, mungkin besok pagi adalah saat yang tepat untuk memulainya. Tapi kalau rasanya sulit untuk melakukannya di pagi hari, kamu boleh kok ambil waktu tertentu baik itu siang atau malam yang sekiranya kamu bisa konsisten terus menerus di waktu yang sama. Aku saranin sih enaknya di pagi hari setelah bangun pagi maka kamu akan rasain perbedaan yang signifikan dalam menjalani sisa sepanjang hari. Tapi terkadang kalau emang aku lagi ga bisa pagi karena ada kesibukan mendadak yang mengharuskan berangkat cepat atau karena aku begadang malam sebelumnya dan telat bangun, ya aku saat teduh malam sebelum tidur sih biasanya biar agak lebih tenang suasana ketimbang siang hari. Tapi jatuhnya itu jadi bukan preparation of the day sih jadi closing of the day. But it's still okay tho, daripada nggak sama sekali. Yang penting niat kita aja sih biar konsisten. Ga bisa satu jam mungkin bisa dimulai dari 30 menit. Ga bisa 30 menit, 15 menit juga boleh untuk diawal. Mulai aja dulu ntar juga jadi kebiasaaan malah kadang jadi kebablasan waktunya saking nyaman-Nya kita di hadirat Tuhan.
No bible no breakfeast.
Jesus loves you<3
Komentar
Posting Komentar