Blessings
Ketika kita mendengar kata "Berkat" apa yang langsung terbesit dalam benak kita? Kekayaan yang melimpah? Kenaikan pangkat atau jabatan? Kesehatan? Menemukan Jodoh? Absennya Masalah Hidup? Kebahagiaan? Tapi bagaimana kalau saat ini posisinya kita sedang serba kekurangan? Bagaimana kalau saat ini karir kita sedang stagnan atau bahkan menurun? Bagaimana kalau diri kita atau anggota keluarga kita saat ini sedang sakit? Bagaimana kalau saat ini kita sedang dilanda masalah yang bertubi-tubi dan seolah tak ada habisnya? Apakah itu artinya kita sedang tidak diberkati Tuhan? Lantas apa sejatinya definisi berkat itu?
Tahun 2023 adalah tahun dimana aku belajar satu hal yang sangat berharga yaitu mengenali bagaimana arti sesungguhnya "Berkat Tuhan". Maka tak heran lagu berjudul "Blessings" dari Laura Story ini menjadi Top Playlist Youtube music-ku untuk tahun itu. Coba deh take your for a while dengerin lagunya sambil kita sama-sama menyelami makna dari lirik lagu yang berhasil memenangkan berbagai penghargaan pada tahun 2012, antara lain: Top Christian Song di Billboard Music Awards, Grammy untuk Best Contemporary Lagu Kristen, Lagu Terbaik Tahun Ini dan Lagu Pop/Kontemporer Tahun Ini di Dove Awards berikut ini.
We pray for blessings, we pray for peace
[Kita berdoa untuk berkat, kita berdoa untuk kedamaian]
Comfort for family, protection while we sleep
[Ketenangan bagi keluarga, perlindungan saat kita tertidur]
We pray for healing, for prosperity
[Kita berdoa untuk kesembuhan, untuk kesejahteraan]
We pray for Your mighty hand to ease our suffering
[Kita berdoa agar tangan-Mu yang berkuasa meredakan penderitaan kita]
And all the while, You hear each spoken need
[Dan selama waktu tersebut, Engkau mendengarkan setiap kebutuhan yang terucap]
Yet love is way too much to give us lesser things
[Namun kasih memiliki terlalu banyak cara untuk memberikan hal-hal yang kurang bagi diri kita]
'Cause what if Your blessings come through rain drops
[Karena, bagaimana jika berkat-berkat-Mu datang melalui tetesan hujan]
What if Your healing comes through tears
[Bagaimana jika kesembuhan-Mu datang melalui air mata]
What if a thousand sleepless nights are what it takes to know You're near
[Bagaimana jika ribuan dari malam-malam yang kesulitan tidur adalah apa yang dibutuhkan untuk mengetahui bahwa Engkau dekat]
What if trials of this life are Your mercies in disguise
[Bagaimana jika pencobaan dalam kehidupan ini adalah kemurahan-Mu yang tersamarkan]
We pray for wisdom, Your voice to hear
[Kita berdoa untuk hikmat, suara-Mu untuk didengar]
We cry in anger when we cannot feel You near
[Kita berseru dalam kemarahan saat kita tidak merasakan Engkau dekat]
We doubt Your goodness, we doubt Your love
[Kita meragukan kebaikan-Mu, kita meragukan kasih-Mu]
As if every promise from Your word is not enough
[Seakan setiap janji dari firman-Mu tidaklah cukup]
And all the while, You hear each desperate plea
[Dan selama waktu tersebut, Engkau mendengar setiap permohonan yang putus asa]
And long that we'd have faith to believe
[Dan sepanjang itu, kita memiliki iman untuk percaya]
When friends betray us
[Saat sahabat-sahabat mengkhianati kita]
When darkness seems to win
[Saat kegelapan tampaknya menang]
We know that pain reminds this heart
[Kita mengetahui bahwa penderitaan tersebut mengingatkan hati ini]
That this is not,
[Bahwa ini bukanlah]
This is not our home
[Ini bukanlah rumah kita]
It's not our home
[Ini bukanlah rumah kita]
'Cause what if Your blessings come through rain drops
[Karena, bagaimana jika berkat-berkat-Mu datang melalui tetesan hujan]
What if Your healing comes through tears
[Bagaimana jika kesembuhan-Mu datang melalui air mata]
What if a thousand sleepless nights are what it takes to know You're near
[Bagaimana jika ribuan dari malam-malam yang kesulitan tidur adalah apa yang dibutuhkan untuk mengetahui bahwa Engkau dekat]
What if my greatest disappointments or the aching of this life
[Bagaimana jika kekecewaan terbesarku atau kerinduan dari kehidupan ini]
Is the revealing of a greater thirst this world can't satisfy
[Adalah penyingkapan akan kehausan terbesar yang tidak dapat dipuaskan oleh dunia ini]
What if trials of this life
[Bagaimana jika pencobaan dalam kehidupan ini]
The rain, the storms, the hardest nights
[Hujan, badai, malam-malam yang paling sulit]
Are your mercies in disguise
[adalah kemurahan-Mu yang tersamarkan]
Now, we're back to the bible. Mazmur 127:1-5 di bawah perikop "Berkat Tuhan pangkal Selamat" ini kita bisa memetik 3 poin sederhana tentang hakikat sesungguhnya dari "Berkat".
1. Kalau Kita Mau Tahu Sesuatu Itu adalah Berkat Tuhan atau Tidak, Sesimpel Kita Tinggal Ngecek: Ada atau Tidaknya TUHAN akan hal itu.
Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga (Mazmur 127:1). Jika kita ingin mengenali apa hakikat sejati Berkat Tuhan, maka kita perlu mengidentifikasi apa yang bukan merupakan Berkat Tuhan dalam hidup kita dari hadir atau absennya Tuhan dalam hal tersebut. Tuhan tidak ada dalam hasil korupsi. Tuhan tidak ada atas hasil curian (termasuk rambutan milik tetangga), Tuhan tidak ada pada pembunuhan, perzinahan ataupun perselingkuhan. Pada intinya, segala sesuatu yang didapat atau diperoleh dari hasil atau proses pelanggaran Firman Allah itu bukan berkat.
2. Berkat Tuhan Ga Melulu tentang Hasil Akhir yang Kelihatan.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah –sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur (Mazmur 127:2). Banyak yang menyalahartikan ayat ini menjadi alasan to do nothing alias bermalas-malasan. Itulah sebabnya kita perlu membaca secara utuh konteks sebuah ayat. Justru kita harus melakukan persiapan yang matang. Lalu setelahnya kita serahkan hasil akhirnya pada Tuhan dan pergi tidur. Kita mampu melakukan dan menjalani proses yang baik itu juga Berkat Tuhan. Ada orang-orang baik yang menemani kita dalam proses tersebut juga adalah Berkat Tuhan. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang (Mazmur 127:5). Iman tidak meniadakan perbuatan justru sebaliknya ia meneguhkan apa yang kita kerjakan.
3. Semua Berkat Tuhan Ujungnya adalah Keselamatan.
Persis judul perikop ayat ini, Berkat Tuhan itu hanyalah pangkal saja. Bukan Tujuan akhir kita. Tahukah ujung dari semua berkat yang kita telah miliki dan belum miliki saat ini adalah satu? Ya, namanya BERKAT KESELAMATAN. Dan setiap orang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya telah memperoleh berkat ini. So when life goes down and it feels so difficult to identify a blessing in your life, just start it by this one: The Most Important and also The Greatest Blessing than a Christian man/woman can have is knowing that YOUR LIFE HAS BEEN REDEEMED BY THE BLOOD OF CHRIST IN CALVARY.
Pada edisi khusus tentang "Berkat" ini aku pengen sharing beberapa daftar berkat yang aku terima pada tahun 2023 lalu dan kiranya bisa jadi inspirasi teman-teman buat menghitung berkat yang mungkin luput kita sadari ternyata sudah kita terima.
2. Aku masih hidup, bernafas, dan mampu memuji Tuhan sampai hari ini adalah berkat yang tak kalah luar biasa
3. Perlahan namun pasti hubungan dalam keluargaku Tuhan pulihkan
4. Aku punya Ibu yang sangat tangguh dan rela berkorban
5. Aku punya komunitas rohani tempatku bertumbuh dan ladang pelayanan tempatku belajar saling berbagi.
6. Aku tinggal di kos yang cukup nyaman dan aman bersama adikku
7. Kami memiliki kendaraan sepeda motor sederhana yang bisa kami gunakan kesana kemari untuk mengurus berbagai hal dan mempermudah kehidupan kami
8. Untuk pertama kalinya aku menginjakkan kaki di pulau Sulawesi di Bumi Nyiur Melambai Manado
9. Untuk pertama kalinya aku beroleh kesempatan menginjakkan kaki di Titik Nol Nusantara (IKN) dan berdialog dengan warga sekitar terkait proyek ini secara langsung.
10. Aku bersyukur di hari-hari yang buruk dalam hidup seorang teman baik reach out for me out of the blue and told me that i'm loved but maybe everybody has their own way to show how they care.
11. Aku mulai belajar menerima diri sendiri dan bahagia atas hal-hal kecil yang mungkin selama ini terluput olehku: senja yang indah, langit malam yang cerah dan wangi sejuk tanah selepas hujan di kota ini.
12. Aku bisa menyelesaikan skripsi dan mendapat gelar Sarjanaku memenuhi janjiku pada Ibu tepat waktu meski melewati berbagai rintangan dan hambatan
13. Aku bersyukur untuk pertama kalinya nyobain rujak Aceh yang rasanya wenak pol bareng temen-temen di tempat kerja
14. Perlahan tapi pasti aku mulai moving on dan menerima patah hatiku yang terakhir. Aku belajar taat sama Tuhan melebihi sesuatu yang sangat kucinta dan kugenggam erat.
..... masih banyak lagi and still counting.
Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda (Mazmur 127:4).
The turn is yours. Count your blessings day by day!
Jesus loves you<3
Komentar
Posting Komentar