The Power of Tears (Kekuatan Air Mata)

  

Yohanes11:28-38

     Sedari kecil kita diajarkan stigma bahwa orang yang menangis adalah orang lemah. Bahkan ada nasihat populer yang mengatakan: "laki-laki ga boleh nangis". Seolah air mata hanya melambangkan kelemahan. Memangnya apa yang salah dengan laki-laki yang menangis? Baik itu perempuan ataupun laki-laki, aku percaya setiap dari kita berhak mengkomunikasikan kasih dan perasaan sekalipun itu melalui tangisan jika memang diperlukan. Tuhan Yesus seorang yang jelas dikatakan Alkitab menangis beberapa kali salah satunya dalam peristiwa Kebangkitan Lazarus disebabkan oleh tangisan tulus seorang perempuan bernama Maria.

     Think about that, Yesus yang adalah 100% manusia tetapi juga 100% Allah juga bisa menangis. Apakah Tuhan Yesus lemah? Tentu tidak. Sebab hanya Dia yang mampu menahan 121 cambukan di kiri dan 121 cambukan di sisi kanan dengan total luka disekujur tubuh sebanyak 26 buah dengan kulit, daging dan otot yang pasti ikut tercabik, membawa bagian horizontal dari salib (patibulum) yang beratnya kurang lebih 50 kg ke Bukit Golgota untuk menanggung dosa manusia yang bahkan menolak-Nya sekalipun Ia tidak berbuat dosa. Artinya, tidak semua tangisan merupakan hal yang negatif. Hanya, tergantung dari motivasi hati kita. Apakah kita menangis untuk mencari simpati semata? Ataukah untuk pembelaan diri? Atau justru hanya sekedar mengasihani diri sendiri yang sebenarnya alasan terakhir ini tidak apa-apa asal jangan keseringan. It's okay terkadang kamu mengaku kalah karena dipecundangi dunia tapi memang dunia ga pernah sebaik itu kepada semua orang. Sebab, dunia bukan rumah kita, ingat? Belajar bersabar dan percayakan segala sesuatunya kepada Tuhan yaa habis nangis jangan lupa bangkit lagi, kita masih punya beberapa tanggung jawab lagi disini. But if you must cry, my brethren please don't waste your tears. Jika tangisanmu adalah "tangisan Maria" yang mampu masygulkan hati Tuhan dua kali bahkan membuat Yesus menangis (quiet weeping: tangisan diam-diam), maka tak seorangpun dapat melarangmu untuk menangis.

3 jenis tangisan yang punya kekuatan paling luar biasa :

1. Menangis karena terharu, apalagi karena kasih Tuhan.
        Kalau mau jujur-jujuran, banyak fase dalam hidupku dimana aku ga taat dan mulai menjauh dari Tuhan. Aku sering bertindak semau dan sesuai kehendakku, bahkan sampai sekarang aku masih belajar taat. Tapi kasih Tuhan selalu punya cara untuk menemukan dan menarik aku kembali ke jalan-Nya. Kata orang-orang di sekitar aku adalah seorang yang keras kepala dan itu bukan hal yang baik tentunya. Namun di hadirat Tuhan, seorang sepertikupun ternyata sering sekali mewek karena Tuhan juga sama bersiteguhnya untuk merangkul dan menyelamatkanku lagi dan lagi. Entahlah, bahkan dengan seumur hidup pengabdian yang bisa kuberikan rasanya tidak akan sanggup untuk memahami apalagi membalas kasih Tuhan dalam hidupku. Pernahkah teman-teman melakukan sesuatu yang rasa-rasanya tidak termaafkan tapi ketika kamu datang kepada orang itu dengan muka tertunduk mengaku salah tanpa berharap akan dimaafkan, tapi orang tersebut justru merangkul dan memelukmu dan berkata: aku sudah memaafkanmu bahkan sebelum kamu mengakui kesalahanmu, bahkan sebelum kamu berbuat salah aku sudah tau kamu akan dan aku masih mau mempercayaimu lagi, marilah menjadi saudaraku? Aku pernah. Sering. Dan sampai saat ini masih merasakan kasih itu. Kasih yang sama yang membuat perasaan tidak layakku berubah jadi pecah haru tangis dan rasa syukur setiap kali menghadap Penebus Hidupku. 
        Jadi setiap kamu ragu masuk hadirat Tuhan karena perasaan tak layak ingatlah ayat ini "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19). Masuklah, Dia sudah menunggumu sedari tadi bahkan sejak dulu. Masuklah, sekalipun harus dengan bercucuran air mata.

2. Menangis karena Kehendak Allah. 
     Misalnya, saat Tuhan suruh mengampuni, jangan keluar air mata demi kepahitan tapi untuk kemenangan kita. I know for sure, cry for forgiveness is a harder fight, right? Meski perlahan, tapi kita harus menang, kita harus memaafkan karena kita tahu benar itulah yang menjadi kehendak Allah. Dalam Kolose 3:13 dikatakan "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." 

3. Menangis untuk dan karena penderitaan orang lain.
       "Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: 11:34 "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus." (Yohanes 11:32-35). Kata kerja "menangis" disini (Yun. _dakruo_) menunjukkan bahwa Yesus menangis tersedu-sedu, kemudian terisak. Kiranya kenyataan ini menjadi penghiburan bagi semua orang yang berdukacita. Simpati yang sama dirasakan Kristus bagi saudara seperti yang dirasakan untuk keluarga Lazarus. Bukan hanya untuk taat, tapi air mata lebih daripada itu membuat kita juga belajar syafaat seperti Maria. Bukan berarti kita seorang pahlawan, tapi kita juga turut investasi air mata kita kepada kerajaan sorga bagi orang lain. Hati seperti itu tidak pernah egois.

So, well it's okay sometimes to cry on your own especially in God's Presence. Sometimes tears that blurry your eyes can make your heart and vision clearer.

 Jesus love you<3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

About Time: Perbedaan Kronos dan Kairos

TUHAN Ga Beli Kucing dalam Karung

Di Jalan yang Harus Kau Tempuh Seorang Diri