Doa bukan tentang kata-kata indah yang dirangkai panjang kali lebar ditambah dua kali tinggi dan acapkali dilantunkan pada acara-acara agamawi semata. Menurutku lebih dari itu, doa adalah tentang hubungan persekutuan kita dengan Tuhan. Doa selayaknya napas rohani adalah sebuah kehausan dan kebutuhan. Namun, kebanyakan kita seringkali enggan berdoa karena merasa bersalah dan penuh dosa. Jujur sebelum mengenal Yesus secara pribadi aku juga sempat berpikir hal yang sama. Jika kita berpikir doa yang baik hanya patut dihanturkan oleh orang yang suci, maka tidak satupun dari kita layak berdoa karena tak satupun dari kita yang ga pernah berbuat dosa tentunya. Padahal sesungguhnya, sebaik-baiknya berdoa berarti kita mengakui kalau kita butuh Tuhan. Dalam Injil Matius pasal 7 ayat 7-11 Tuhan Yesus dengan "sengaja" mengajarkan kita untuk berdoa dan meminta kepada Bapa di Sorga. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan rindu untuk memberi hal yang baik kepada kita. Selalu. Persis seorang Bapa di dunia menginginkan anaknya meminta kepadanya, karena kalau tidak kepadanya tentu ia akan sakit hati ketika anaknya itu meminta kepada tetangga, bukan? Mintalah hal-hal yang luar biasa pada Tuhan. Saat kita berdoa, Allah sedang mengerjakan dan menyatakan apa yang kita doakan. Mendapat sesuatu yang biasa atau luar biasa bergantung pada doa kita. Tapi, apa saja yang perlu kita doakan dan bagaimana memulainya?
1. Apa yang harus kita lakukan dan bagaimana kita melakukannya
Mengapa kita perlu mendoakan hal ini? Pertama, setiap hari kita ga pernah tahu apa yang akan terjadi. Setiap hari baru bisa diwarnai sukacita, kesusahan dan keresahannya bahkan kejutannya sendiri. Untuk itu kita butuh tuntunan Tuhan yang selalu dibaharui hari demi hari (renewed day by day). Doa menuntun kita beroleh hati yang bijaksana menghadapi hari ini. Seperti dalam Mazmur 90:12 berbunyi "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." Jadi ya, yang kedua karena setiap hari bisa jadi hari terakhir bagi setiap orang. Ayub 7:6 berkata begini "Hari-hariku berlalu lebih cepat dari pada torak, dan berakhir tanpa harapan."
2. Apa yang kita kehendaki
Kisah Bartimeus yang disembuhkan dalam Markus 10:46-52 "Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?"Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (ayat 51) Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!"(ayat 52). Kisah ini membuktikan kalau untuk meminta kepada Tuhan kita membutuhkan iman. Karena iman yang mendorong kita dalam meminta, terkadang ada banyak hal yang sebenarnya dapat kita terima dalam hidup ini melalui doa. Justru ketika kita ga pernah meminta apa-apa kepada Tuhan kita mulai sombong rohani dan menjauh dari-Nya. Jangan-jangan selama ini semua hal-hal yang kita cemaskan tidak pernah kita bawa secara pribadi dalam permohonan doa kita. Bahkan dalam Filipi 4: 6 berkata "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk ragu meminta hal-hal hebat dari Tuhan. Apapun itu: kesembuhan, karir, pendidikan, jodoh, atau kebutuhan dan keinginanmu yang lain. Ingat, hanya yang meminta yang diberi, hanya yang mencari yang mendapat, dan hanya yang mengetok yang dibuka. BE ACTIVE!
3. Apa yang Tuhan ingin lakukan atas hidup kita
Pada hakikatnya, doa ga melulu tentang meminta. Pada akhirnya, doa menuntun kita untuk bersekutu dengan Allah. Ada waktu dimana kita ga pengen cuman didengerin tapi kita juga rindu mendengar suara hati Tuhan. Ga selalu kita yang menerima, kita belajar memberi quality time kita untuk mendengar apa kehendak Tuhan dalam hidup kita. Doa adalah nafas rohani karena itu yang menghubungkan kita langsung kepada Sumber Pemberi Kehidupan (Source of Life). Maka dari itu, usahakan setiap hari, belajar sisihkan sebagian waktu kita barang satu jam meski tanpa agenda ingin meminta apa-apa sekedar saat teduh: memuji, menyembah dan mendengar suara Tuhan melalui pembacaan Firman-Nya. Percayalah, waktu yang kita investasikan dalam doa ga pernah sia-sia karena satu jam itu yang nantinya akan menentukan 23 jam lain sisa hidupmu. Orang yang masuk ke ruang doanya dan berlutut di hadapan Tuhan ga akan pernah keluar menjadi pribadi yang sama lagi.
Tetap sabar dalam menantikan doa-doa kita. Walau kadang tidak kita mengerti sepenuhnya, Tuhan selalu menjawab setiap doa menurut waktu dan cara-Nya. Yang terpenting, jadilah jawaban doamu yang pertama: kalau kamu berdoa untuk pendidikan maka belajarlah dengan giat karena kamu tahu kamu telah berdoa, hasilnya serahkan kepada Tuhan sebab dia tahu yang terbaik. Kalau kamu meminta kesembuhan, bangkit dan bersemangatlah seolah Tuhan sudah menyembuhkanmu. Kalau kamu meminta jodoh yang terbaik dari Tuhan, mulailah mempersiapkan dirimu menjadi jodoh yang terbaik bagi doi kelak. Cailahhh...
So, keep praying my friiend.
Jesus loves you<3
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAminn....so excellent ❤️
HapusTerima kasih Bintang Tuhan Yesus memberkati<3
Hapus